Modal usaha ayam bakar adalah mulai dari Rp. 3.000.000 sampai Rp.10.000.000, besarnya modal sangat tergantung ukuran usaha ayam bakar. Usaha ini bisa menekan biaya modal jika dijalankan sebagai bisnis rumahan. Namun, akan semakin mudah berkembang jika skala usahanya diperbesar.
Modal Usaha Ayam Bakar
Modal usaha ayam bakar terdiri dari modal awal, modal operasional, dan Modal kerja. Modal awal adalah investasi awal pebisnis dalam usaha ayam bakar yang biasanya terdiri dari pembelian perlengkapan penunjang seperti kompor, alat panggang, dan gerobak.
Modal operasional usaha ayam bakar adalah sejumlah biaya yang harus dikeluarkan pebisnis dalam periode satu bulan untuk biaya operasional, misalnya seperti listrik, sewa tempat, dan lainnya.
Modal kerja usaha ayam bakar adalah sejumlah biaya harian yang diperuntukkan untuk membeli keperluan sehari-hari usaha, seperti membeli bahan baku olahan ayam bakar, plastik pembungkus, dan lain sebagainya.
Modal awal usaha ayam bakar

Berikut ini adalah modal awal usaha ayam bakar dan juga peralatan yang dibutuhkan :
Rincian Keperluan | Harga |
Gerobak jualan | Rp. 1.200.000 |
Alat pemanggang ayam | Rp. 300.000 |
Kompor dua tungku | Rp. 200.000 |
Gas 12 Kg | Rp. 250.000 |
Bangku panjang | Rp. 150.000 |
Meja panjang | Rp. 200.000 |
Alat memasak | Rp. 100.000 |
Perlengkapan lain | Rp. 100.000 |
Total Modal Awal | Rp. 2.500.000 |
Modal awal ayam bakar bisa ditekan dengan cara menggunakan perlengkapan dan peralatan sederhana atau memanfaatkan perlengkapan yang sudah dimiliki, misalnya menggunakan meja dan bangku yang ada di rumah, atau memakai kompor milik pribadi sementara.
Modal terbesar usaha ayam bakar adalah untuk pembelian gerobak jualan, yaitu mulai Rp. 1.200.000 sampai Rp. 5.000.000
Ketika anda membuka usaha ayam bakar, anda harus menyediakan dana cadangan untuk kebutuhan mendadak, kebutuhan mendadak pada usaha ayam bakar bisa meliputi pembelian peralatan tambahan, dan juga jika ada peralatan usaha yang rusak.
Modal awal usaha ayam bakar hanya besar di awal saja, jika anda tutup usaha ayam bakar ditengah jalan ketika belum mencapai Break Even Point (BEP) atau kondisi dimana tingkat penjualan atau pendapatan yang diperoleh dan modal yang digunakan untuk menghasilkan laba berada dalam posisi yang sama. Maka, sudah dipastikan usaha ayam bakar bukan hanya gulung tikar tetapi juga membuat pemiliknya merugi secara finansial, karena belum ada pengembalian modal.
Oleh sebab itu, perlu adanya konsistensi dalam proses membangun usaha ayam bakar. Profit bisa ditingkatkan sedikit demi sedikit sambil melakukan berbagai inovasi bisnis, seperti mulai melengkapi usaha ayam bakar dengan bisnis minuman, atau mengembangkan usaha pre order nasi box untuk skala besar.
Modal Biaya Operasional Usaha Ayam Bakar
Dalam bisnis ayam bakar, ada sejumlah biaya operasional yang dibebankan pada pelaku usaha dalam periode setiap bulan. Biaya operasional ini terdiri dari biaya tetap dan biaya dan biaya variabel.
Berikut ini adalah modal biaya operasional usaha ayam bakar :
Biaya tetap
Rincian | Biaya Perbulan |
Biaya Listrik | Rp. 200.000 |
Biaya Air | Rp. 100.000 |
Iuran sampah | Rp. 20.000 |
Biaya sewa tempat | Rp. 600.000 |
Total Biaya Tetap | Rp. 920.000 |
Biaya Variabel
Rincian | Biaya Perbulan |
Biaya penggunaan gas | Rp. 300.000 |
Biaya transportasi | Rp. 300.000 |
Biaya komisi tenaga kerja | Rp. 1.500.000 |
Biaya alat produksi | Rp. 300.000 |
Total Biaya Variabel | Rp. 2.400.000 |
Biaya operasional usaha ayam bakar adalah sejumlah biaya yang harus dikeluarkan pebisnis dalam periode satu bulan untuk biaya operasional, misalnya seperti listrik, sewa tempat, biaya penggunaan gas, komisi pekerja lepas dan lainnya
Biaya tetap usaha ayam bakar meliputi:
- Biaya penggunaan listrik dalam periode satu bulan.
- Biaya penggunaan air dalam periode satu bulan.
- Biaya sewa tempat usaha, biaya ini bisa berupa sewa ruko atau sewa lahan di pinggir jalan.
- Biaya iuran sampah yang ditujukan untuk petugas kebersihan di lokasi usaha.
Biaya variabel usaha ayam bakar meliputi:
- Biaya penggunaan gas dalam periode satu bulan.
- Biaya transportasi untuk kebutuhan operasional usaha ayam bakar.
- Biaya komisi tenaga kerja, biaya ini merupakan beban variabel yang dikeluarkan ketika ada pesanan dalam jumlah besar, sehingga harus memberikan bonus pada pekerja yang membantu.
- Biaya alat produksi, yang meliputi perlengkapan produksi yang harus dibeli saat dibutuhkan.
Untuk mengurangi biaya operasional usaha ayam bakar, pebisnis harus pintar mengatur pengelolaan keuangan usaha. Misalnya dengan menekan jumlah biaya operasional yang bisa disubtitusi dengan variabel lain. Sebagai contoh ketika ada pesanan tambahan dalam jumlah, maka anda sebagai pebisnis pemula bisa mengurangi biaya komisi pegawai dengan mengandalkan anggota keluarga lain yang bisa membantu, sehingga beban komisi bisa diminimalisir.
Biaya operasional terlalu besar bisa menyebabkan keuntungan usaha menjadi semakin kecil, kondisi ini bisa berakibat pada lebih lamanya waktu pengembalian modal awal yang cukup besar.
Agar operasional usaha tetap bisa berjalan dengan baik, sebaiknya anda menyediakan modal biaya operasional untuk 7 bulan kerja, karena biasanya butuh waktu sampai usaha bisa memiliki penjualan yang stabil.
Biaya operasional Usaha ayam bakar adalah biaya terbesar dibandingkan biaya lain, bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan biaya sewa tempat. Semakin kecil biaya operasional anda, maka semakin tinggi laba bersih anda.
Modal Kerja Usaha Ayam Bakar
Berikut ini adalah modal kerja usaha ayam bakar :
Rincian | Harga |
20 Ekor ayam potong | Rp. 400.000 |
10 Kg Beras | Rp. 150.000 |
50 Pcs Box makanan | Rp. 50.000 |
Bumbu dapur | Rp. 150.000 |
Sayur lalapan | Rp. 50.000 |
Cabai | Rp. 50.000 |
Arang batok kelapa | Rp. 20.000 |
Minyak goreng | Rp. 30.000 |
Total Modal Kerja | Rp. 900.000 |
Jangka Waktu balik Modal Usaha Ayam Bakar
Jangka waktu balik modal usaha ayam bakar adalah tiga sampai tujuh bulan ketika bisnis berjalan, jangka waktu balik modal tergantung pada penjualan, profit, dan biaya operasional. Apabila usaha ayam bakar yang anda jalankan memiliki banyak peminat, maka secara otomatis penjualan akan terus meningkat dan mendatangkan omset yang besar.
Usaha ayam bakar merupakan salah satu bisnis kuliner yang memiliki potensi besar untuk berkembang dan sukses jika dijalani dengan perhitungan dan manajemen bisnis yang baik. Peluang balik modal usahanya juga sangat singkat.
Manajemen Modal Usaha Ayam Bakar
Bisnis yang dijalankan dengan perencanaan dan pengelolaan yang baik, pasti akan mendatangkan keuntungan yang lebih maksimal. Termasuk dalam usaha ayam bakar, anda perlu melakukan manajemen modal usaha, agar profit yang didapatkan bisa maksimal.
Adapun cara-caranya adalah dengan memperhatikan beberapa poin berikut:
- Pertama, Jangan sampai kehabisan modal. Sesuai dengan uraian yang telah disebutkan, bahwa modal kerja harus disediakan setidaknya dalam periode 7 bulan mendatang, karena usaha baru pada awalnya sering mengalami fluktuasi bisnis yang tidak terprediksi.
- Kedua, hindari membeli barang non esensial. Anda bisa menghemat biaya operasional usaha dengan memanfaatkan perlengkapan yang sudah anda miliki. Membeli barang non esensial akan membuat keperluan modal semakin membengkak.
- Terakhir, tekan Biaya operasional sebesar mungkin sehingga modal yang dikeluarkan semakin kecil.
Cara Membuka Usaha Ayam bakar Modal Kecil
Berikut ini adalah cara membuka usaha ayam bakar modal kecil, untuk usaha rumahan, kaki lima, atau yang tanpa warung
- Buat perencanaan bisnis
Usaha ayam bakar modal kecil skala rumahan atau kaki lima, biasa dijalankan tanpa banyak perencanaan. Akan tetapi, bisnis yang dimulai dengan rencana bisnis yang matang tentu akan mendatangkan keuntungan yang lebih besar. Oleh karena itu, meskipun anda menjalankan bisnis kecil tetap harus menyiapkan perencanaan modal, strategi pemasaran, efisiensi operasional, dan pengelolaan keuangan yang tepat.
- Pilih lokasi usaha yang strategis
Memilih lokasi bisnis adalah hal penting yang harus dilakukan dalam proses menjalankan usaha. Lokasi bisnis yang tepat akan mendatangkan peluang keuntungan yang lebih besar bagi anda. Pastikan untuk memilih lokasi usaha yang dekat dengan target market di daerah potensial.
- Jalankan bisnis dengan konsisten
Kekuatan modal dan strategi bisnis yang baik tidak akan berjalan sempurna tanpa adanya konsistensi dari pemilik usaha untuk mempertahankan kualitas produk yang dijualnya. Begitupun dengan bisnis ayam bakar. Oleh karena itu sangat penting untuk selalu konsisten mempertahankan dan meningkatkan cita rasa yang ditawarkan kepada konsumen secara terus-menerus.
Perkiraan Laba Keuntungan Bisnis Ayam Bakar Perbulan
Bisnis ayam bakar bisa menghasilkan omset Rp 50.000.000. Sampai Rp. 75.000.000 per bulan, Omset usaha ayam bakar adalah total penjualan yang dihasilkan dari penjualan makanan dan minuman
Margin Keuntungan Usaha Ayam Bakar adalah 30% sampai 50% dari dari harga jual, Jika omset perbulan adalah Rp 52.500.000, maka laba kotornya adalah Rp 22.180.000 setiap bulan.
Laba bersih usaha ayam bakar adalah hasil laba kotor dikurangi biaya operasional, Jika laba kotor perbulan adalah Rp. 52.500.000 Dan biaya operasional perbulan adalah Rp 30.320.000 , Maka Laba bersih usaha adalah Rp. 22.180.000 . Namun jika biaya operasional lebih tinggi dari laba kotor maka usaha ayam bakar akan mengalami kerugian.
Cara menghitung keuntungan usaha ayam bakar adalah dengan menghitung penjualan per bulan kemudian dikurangi dengan biaya operasional dan biaya kerja.
Berikut ini perhitungan keuntungan bisnis ayam bakar
Rincian | Harga |
Penjualan (Rp. 1.750.000 x 30) | Rp. 52.500.000 |
Biaya operasional | Rp (3.320.000) |
Biaya kerja (Rp.900.000 x 30) | Rp (27.000.000) |
Total | Rp 22. 180.000 |
Untuk meningkatkan omset usaha ayam bakar anda perlu mengoptimalkan promosi sehingga penjualan akan meningkat, karena dengan naiknya penjualan maka akan secara otomatis mendatangkan omset dan profit yang lebih besar.
Penentu Keuntungan Usaha Ayam Bakar
Ada beberapa hal yang berpengaruh besar pada kesuksesan usaha ayam bakar, misalnya dari segi kualitas rasa, harga yang bersaing, lokasi yang strategis, strategi promosi yang menarik, dan pelayanannya yang maksimal. Anda bisa mempelajarinya dalam poin-poin dibawah ini!
Kualitas rasa
Pondasi utama bisnis kuliner adalah kualitas rasa yang ditawarkan. Sebab itu, kualitas rasa ayam bakar harus menjadi prioritas utama yang dihadirkan untuk menjaring para konsumen. Ayam bakar yang lezat dengan bumbu khas bisa mendatangkan konsumen loyal.
Harga
Disamping kualitas rasa, harga yang anda tawarkan harus bisa bersaing dengan para kompetitor. Terkadang konsumen mencari kuliner yang tidak hanya enak dinikmati, tetapi juga ayam bakar yang memiliki harga terjangkau.
Lokasi usaha
Sebagai pelaku bisnis, anda perlu memperhatikan lokasi yang tepat untuk membuka usaha ayam bakar. Tempat usaha yang tepat harus mempertimbangkan banyak hal, untuk usaha ayam bakar akan bisa lebih sukses jika berada di lokasi padat penduduk, area kampus, atau daerah perkantoran.
Promosi
Meskipun merintis bisnis skala rumahan dengan modal kecil, kegiatan promosi usaha tidak boleh absen dijalankan. Promosi ayam bakar bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana, misalnya dengan membuat akun bisnis di media sosial atau memberikan diskon pembelian.
Pelayanan cepat
Kepuasan para pelanggan, salah satunya ditentukan dari pelayanan yang baik dan cepat. Konsumen ayam bakar biasanya bosan menunggu proses pelayanan yang lambat, hal ini bisa diantisipasi dengan mengurai antrian dengan menggunakan dua alat panggang atau mempekerjakan orang lain yang membantu proses pengemasan.
Cara Meningkatkan Keuntungan Usaha Ayam Bakar
Agar bisnis ayam bakar anda bisa sukses dan selalu mendatangkan keuntungan yang berlipat-lipat. Ada beberapa cara yang perlu dilakukan. Apa aja? Simak selengkapnya dalam uraian di bawah ini!
Naikan Kualitas rasa
Pertama, jangan pernah merasa puas dengan apa yang sudah anda dapatkan. Ketika sudah berhasil menciptakan rasa ayam bakar yang lezat, kualitas tersebut harus selalu ditingkatkan. Hal ini bisa anda lakukan dengan mencicipi ayam bakar yang ditawarkan oleh para kompetitor, apabila ada cita rasa yang anda anggap menarik dan bisa mendatangkan keuntungan yang lebih besar untuk bisnis yang anda jalani, jangan takut untuk mencoba hal baru tersebut sebagai bentuk inovasi usaha.
Perbaiki kecepatan pelayanan
Bisnis yang berorientasi pada pelanggan bukan hanya di bidang jasa saja, saat ini perusahaan-perusahaan besar yang memproduksi produk konsumsi juga berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas layanannya.
Sebab itu, anda sebagai pebisnis di bidang kuliner juga harus bisa beradaptasi dengan kemajuan zaman. Lakukan perbaikan pelayanan secara kontinu, misalnya dengan memperbaiki kecepatan pelayanan, memberikan bukti transaksi yang lebih profesional, dan mengadopsi pengelolaan keuangan bisnis yang terintegrasi dengan platform digital, hal tersebut akan membuat pelanggan semakin loyal.
Promosi secara gencar
Bisnis ayam bakar merupakan salah satu usaha yang memiliki potensi mendatangkan keuntungan yang besar. Namun, anda bisa mendapatkan pengembangan usaha yang maksimal dengan melakukan strategi marketing yang sedang tren saat ini.
Lakukan promosi usaha secara gencar dan konsisten. Ada banyak platform digital yang bisa dimanfaatkan untuk promosi usaha kuliner seperti ayam bakar, misalnya berjualan lewat Whatsapp dengan sistem pre order, membuat akun bisnis di instagram, atau dengan memberikan penawaran menarik untuk para pelanggan lewat diskon dan potongan harga.