Contoh proposal usaha makaroni ~ Makaroni adalah pasta bengkok yang di indonesia sering kali dijadikan makanan ringan, biasanya digoreng atau di panggang kering dan di bumbui dengan rasa pedas manis.
Model usaha makaroni ini bisa cukup menjanjikan jika dapat di jalankan dengan benar, dengan analisa usaha yang baik serta strategi pemasaran yang mumpuni.
Jika anda saat ini ingin membuka usaha makaroni dan sedang akan merancang proposal pengajuan dana, naik ke investor atau untuk keperluan PKM, maka anda bisa menggunakan proposal buatan kami dibawah.
Kami menyediakan versi DOC dan PDF nya,
Daftar isi :
Contoh Proposal Usaha Makaroni
Analisa Usaha Makaroni
Untuk membuka usaha makaroni terlebih dahulu kita harus mengetahui berapa target penghasilan yang ingin kita dapatkan, setelah itu baru digunakan sebagai acuan untuk mencapai target.
Misal target penghasilan anda adalah Rp. 5.000.000 perbulan, dan profit / laba makaroni per bungkus adalah Rp. 1.000.
Maka untuk menghasilkan Rp. 5.000.000 anda harus menjual 5000 bungkus per bulan.
Cara termudah untuk menjualnya adalah dengan cara titip jual di toko-toko kelontong dan kantin sekolahan.
Jika per toko kelontong bisa menjual 300 bungkus per bulan maka anda hanya butuh 17 toko kelontong dan kantin untuk dititipi makaroni.
Modal usaha makaroni.
Untuk modal usaha makaroni sendiri, anda bisa melihat detailnya di proposal bisnis dibawah, namun untuk membuat usaha ini cukup murah modalnya. Barang yang harus di beli antara lain :
Antara lain
- Kompor
- Penggorengan
- Minyak
- Makaroni mentah
- Bumbu makaroni
- Plastik
- Alat perekat plastik
Jika ditotal modal yang anda keluarkan tidak akan sampai Rp. 1.000.000 tergantung seberapa banyak anda membeli bahan baku makaroninya.
Strategi pemasaran Makaroni
Strategi pemasaran sangat ditentukan oleh berapa omset dan penghasilan yang ingin kita dapatkan, untuk menghasilkan Rp. 5.000.000 per bulan dari berjualan makaroni, anda cukup menitipkan produk anda di toko-toko. Dan anda sendiri pun bisa melakukan semuanya
Namun jika target anda adalah menghasilkan Rp. 100.000.000 dari makaroni, maka anda harus membangun tim penjualan dan juga membangun brand anda, yang prosesnya akan sedikit lebih rumit.
Untuk strategi pemasaran pemula, anda bisa menggunakan cara titip di toko dan yang menawarkan hanyalah anda sendiri.
Langkah-langkah yang dibutuhkan cukup mudah :
- Target anda adalah mendapatkan 17 mitra toko
- Dalam sehari anda harus mendatangi 50 toko untuk ditawari titip makaroni anda
- Hanya pilih toko yang terlihat ramai dan juga dekat dengan target market anda
- Dari 50 toko, kemungkinan akan ada 17 toko yang mau dititipi makaroni
- Setelah mendapatkan 17 toko untuk dititipi anda tinggal mengirim makaroni nya secara ritin
Resiko Kendala usaha makaroni
Resiko usaha makaroni ada beberapa, yaitu :
- Barang tidak laku dan harus jadi harus di retur oleh toko
- Toko tidak membayar produk
- Kecelakaan di jalan
- Modal habis karena anda tidak bisa mengatur keuangan
Secara umum itulah resiko yang bisa terjadi, untuk mengatasi hal tersebut maka
- Buat makaroni yang benar-benar enak, sehingga selalu laku dan konsumen pun akan melakukan repeat order, hal ini akan meminimalisir Bad stock / retur
- Usahakan mencari toko yang potensial, bukan toko yang sepi pelanggan, sehingga barang anda bisa terjual lebih cepat
- Minta toko untuk memasang makaroni anda di depan, sehingga mudah ditemukan konsumen.
- Pastikan anda dan toko memiliki surat tanda terima / faktur, sebagai tanda piutang jika anda titip makaroni di toko tersebut
- Ikutlah asuransi syariah kecelakaan, dan juga BPJS sebagai proteksi jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi, karena sebagai sales pekerjaan anda adalah di jalan.
- Belajarlah mengatur keuangan karena banyak usaha yang tutup karena gagal dalam mengatur uang
Contoh Rancangan proposal Usaha makaroni
Berikut ini adalah rancangan proposal makaroni yang kami buat. Jika anda ingin mendownload file PDF atau DOC silahkan klik link dibawah ini.
PROPOSAL USAHA
MAKARONI GORENG
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Usaha merupakan salah satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk memperoleh keuntungan berupa uang yang didapat dari upah atau laba yang dihasilkan dari usaha tersebut. Usaha yang dilakukan pun tidak harus dalam skala besar, namun bisa mulai dari usaha kecil telebih dahulu seperti usaha mikro atau home industry.
Salah satu usaha mikro yang cukup berkembang pesat pada masa kini adalah usaha makanan ringan seperti makaroni goreng. Usaha makaroni goreng yang kami jual ini memiliki berbagai level kepedasan seperti Level 1, Level 2, dan Level 3 yang bisa disesuaikan dengan keinginan konsumen.
Karena rasanya yang gurih dan tingkat kepedasan yang bisa disesuaikan dengan keinginan konsumen, maka makaroni ini menjadi salah satu camilan yang banyak disukai masyarakat di berbagai kalangan, terutama anak muda. Apalagi makaroni goreng ini juga dijual dengan harga yang sangat terjangkau sehingga mampu menarik minat konsumen.
- Konsep Usaha
Usaha makaroni ini dijual dengan berbagai level kepedaasan yang bisa disesuaikan dengan minat konsumen. Makaroni yang kami jual juga bisa dipesan secara online yang diposting melalui facebook dan instagram setiap harinya. Makaroni ini juga bisa dipesan dengan cara deliviery order.
- Visi Misi
Mengembangkan usaha makanan ringan dengan menyajikan produk yang sesuai dengan minat konsumen.
- Tujuan
Usaha ini didirikan dengan tujuan agar para konsumen penyuka makaroni bisa membeli camilan makaroni dengan tingkat kepedasan yang sesuai dengan yang diinginkan. Dengan adanya usaha makaroni goreng ini, para penjual juga bisa bisa memiliki peluang untuk mengembangkan kemampuan dalam berbisnis untuk memperoleh keuntungan yang besar.
BAB II
Analisis Usaha
2.1 Analisis Swot
Peluang usaha makaroni goreng ini akan dianalisa menggunakan analisis SWOT. Untuk hasil analisa Swot tersebut adalah sebagai berikut:
- Strenggth (Kekuatan Usaha)
- Harga yang sangat terjangkau bagi berbgaia kalangan, mulai dari pelajar hingga masyarakat umum.
- Rasa pedas yang bisa disesuaikan dengan selera konsumen.
- Weakness (Kelemahan Usaha)
- Produk mudah ditiru.
- Pemasaran produk masih dalam lingkup yang kecil.
- Bentuk dan rasa makaroni yang tidak beragam.
- Tidak bisa tahan lama.
- Opportunity (Peluang Usaha)
- Target konsumen yang beragam.
- Permintaan pasar terhadap makanan ringan yang terus meningkat.
- Bahan baku mudah di dapat.
- Threat (Ancaman Usaha)
- Banyaknya pesaing dengan produk yang sama.
- Munculnya produk makanan ringan yang lebih berfariasi
- Harga jual para pesaing yang lebih murah
BAB III
Gambaran Umum Rencana Usaha
3.1 Nama Usaha
Usaha yang kami jalankan adalah usaha makanan ringan “makaroni goreng”. Makaroni goreng ini merupakan camilan yang terbuat dari makaroni yang digoreng dan diberi bumbu cabai dengan tingkat kepedasan yang berbeda-beda.
3.2 Produk yang dihasilkan
Produk yang dihasilkan dari usaha makaroni goreng ini terbuat dari makaroni sebagai bahan utamanya. Makaroni goreng yang dijual ini memiliki variasi dengan beberapa tingkat kepedasan, yaitu:
- Makaroni Level 1
- Makaroni Level 2
- Makaroni Level 3
3.3 Harga
Makaroni goreng ini dijual dengan harga Rp. 8000 per bungkusnya dengan berat 100 gram. Penentuan harga tersebut tentunya berdasarkan perhitungan biaya operasional dan juga laba yang ingin diperoleh.
Selain itu, harga tersebut juga disesuaikan dengan target konsumen, yaitu kalangan anak muda terutama pelajar atau mahasiswa, sehingga harga yang ditetapkan tidak terlalu tinggi dan diharapkan mampu memenuhi target konsumen.
3.4 Target Pasar
Target pasar untuk produk makaroni goreng ini adalah masyarakat umum dan kalangan anak muda, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa.
3.5 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang digunakan untuk memasarkan makaroni goreng ini adalah secara online dan offline. Pemasaran online dilakukan dengan cara memposting produk di toko online, facebook, instagram, dan broadcast whatsapp. Sedangkan pemasaran offline dilakukan dengan cara menawarkan langsung kepada teman-teman.
3.6 Waktu Penjualan
Penjualan makaroni goreng ini dilakukan setiap hari.
3.7 Sistem Penjualan
Usaha makaroni goreng ini dijual dengan cara menjual langsung ke teman atau kerabat, dan juga bisa dipesan melalui online dengan sistem delivery order.
BAB IV
Analisis Keuangan
Besaran anggaran yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha ini adalah sebagai berikut:
- Biaya Bahan Baku per produksi
Keterangan | Satuan | Jumlah |
Bahan utama Makaroni | 1 kg | Rp. 20.000 |
Bahan penolong: Bumbu tabur cabai Minyak goreng | 1 pack 1 L | Rp. 10.000 Rp. 25.000 |
Biaya lain-lain: Plastik bungkus Stiker merk | 1 pack 20 stiker | Rp. 15.000 Rp. 20.000 |
Total biaya bahan baku | Rp. 90.000 |
- Harga Pokok Produksi
Keterangan | Satuan | Jumlah |
Total biaya bahan baku Target produksi BOP per satuan produk | 20 bungkus 90.000 : 20 bungkus | Rp. 90.000 Rp. 4.500 |
- Laba per produksi
Keterangan | Satuan | Jumlah |
Laba Rp. 3500/bungkus | Rp. 3500 x 20 bungkus | Rp. 70.000 |
- Total penjualan per produksi
Keterangan | Satuan | Jumlah |
Penjualan | 20 bungkus x Rp. 8000 | Rp. 160.000 |
- Harga Jual per produk
Keterangan | Satuan | Jumlah |
Harga jual | Rp. 160.000 : 20 bungkus | Rp. 8.000 |
- Biaya pemasaran
Keterangan | Satuan | Jumlah |
Posting sosial media Di jual langsung ke teman | Tanpa biaya Tanpa biaya |
- Omset Perbulan
Target penjualan per hari = 5 bungkus
Penjualan perbulan = 5 bungkus x 30 hari = 150 bungkus
Keterangan | Satuan | Jumlah |
Omset per bulan BOP per produk Keuntungan yang diperoleh | 150 bungkus x Rp. 8000 Rp. 4.500 x 150 bungkus | Rp. 1.200.000 (Rp. 675.000) Rp. 525.000 |
BAB V
Penutup
Dalam merintis usaha, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan seperti jenis produk, biaya produksi, dan juga sistem pemasaran. Hal tersebut tentunya agar usaha Anda dapat berjalan dengan baik. Salah satu usaha yang mudah dilakukan terutama bagi kalangan pemula adalah usaha makanan ringan makaroni goreng ini.
Usaha makaroni goreng ini menjadi salah satu usaha yang mudah dilakukan karena biaya produksi yang dibutuhkan tidak begitu besar serta strategi pemasaran yang cukup mudah. Karena target konsumen penjualan makaroni ini adalah kalangan anak muda dan juga mahasiswa, maka harga jualnya pun murah sehingga diharapkan mampu memperlancar proses dan target penjualannya.
Selain itu, usaha ini juga didirikan dengan tujuan sebagai proses pengembangan diri dalam merintis usaha, dengan harapan usaha ini bisa menjadi salah satu cara untuk mempebaiki ekonomi keluarga nantinya.